Kalian pasti pernah dengar peribahasa “Bagaikan Bulan Kesiangan“, kan? Sebuah peribahasa yang digunakan untuk menggambarkan kondisi seseorang yang wajahnya tampak pucat pasi, biasa terjadi pada orang yang sedang sakit atau orang yang mau pingsan. Seperti apa sih penampakan bulan kesiangan itu? Berikut beberapa jepretan amatirku foto bulan dari bulan ke bulan:
September 2017
Tanggal 14 September 2017 jam 10:21, 16 September jam 6:41, 29 September 2017 jam 13:58
Oktober 2017
Tanggal 9 Oktober 2017 jam 7:12 dan 12 Oktober jam 07:08
November 2017
Tanggal 29 November 2017 jam 17:38
Mei 2018
Tanggal 5 Mei 2018 jam 07:32
Terima Kasih Flat Earth
Bagaimana teman-teman, kalian sudah percaya kan kalau bulan itu juga bisa kesiangan? Btw, fenomena bulan beredar di siang hari ini bisa terjadi tiap bulan lho, sudah berlangsung berabad-abad lamanya, baru sadar ya? Sama, aku juga baru tahu fenomena ini tahun kemarin teman-teman. Bukan karena ingin mencari tahu kebenaran peribahasa “Bagaikan Bulan Kesiangan”, namun gara-gara mendalami teori bumi datar. Terima kasih Flat Earth Indonesia, dengan teori-teori bumi datar kalian (teori yang semakin dipelajari semakin nyleneh), aku jadi semakin yakin kalau sebenarnya bumi itu memang bulat. bigsmile
Emang apa hubungannya bulan kesiangan dengan teori Flat Earth? Jawabannya adalah Fase Bulan. Fase Bulan di teori Bumi Bulat, cukup mudah dipahami. Hubungan antara Matahari-Bumi-Bulan yang menyebabkan terjadinya fase bulan dan fenomena bulan kesiangan, mudah dipahami (dan bisa kita amati/buktikan sendiri) apabila memakai teori bumi bulat. Lebih lanjutnya, akan kita bahas di artikel berikutnya (semoga ingat untuk menulisnya, hehehehe).
Tetap Sehat, Tetap Semangat, agar dapat Tetap dalam Perdjoeangan!!